Bersikap dan Bergaul serta Bersosialisasi dalam
Lingkungan
Nama Lengkap
: BOGIANT RASKAROWANA
NPM : 51416459
Kelas : 1IA15
A. LATAR BELAKANG
Masalah
bersosialisasi adalah masalah utama yang sering kita temui dalam bermasyarakat.
Masalah ini muncul karena adanya perbedaan pendapat ataupun sikap individu yang
menutup diri dari pergaulan sekitar. Itulah mengapa sangat penting untuk
mengembangkan sikap atau cara bersosialisasi kita,dengan bersosialisasi kita
dapat mengikuti perkembangan zaman dan tidak ketinggalan informasi-informasi
penting.
Sebagian
besar yang mengalami masalah dalam bersosialisasi adalah remaja-remaja yang
menginjak dewasa,mereka akan sulit untuk beradaptasi dengan lingkungannya dan
tentu saja mereka harus dapat memilih pergaulan yang baik dan tidak bagi
dirinya sendiri.
Inti dari
maslah bersosialisasi adalah bagaimana sikap kita dalam bergaul dan bersikap di
masyarakat dan lingkungan. Sikap kita sangat berpengaruh dalam menyelesaikan
masalah ini,karena dengan orang lain melihat sikap kita,mereka dapat menilai
kualitas kita dalam bersosialisasi dan masalah akan selesai ketika mereka
memberikan penilaian yang baik bagi kita.
1
B. TUJUAN MAKALAH
Tujuan saya
membuat makalah ini karena saya menemukan banyak masalah tentang bersosialisasi
dalam kehidupan sehari-hari dan memberikan solusi bagaimana cara bersikap dan
bergaul serta bersosialisasi dalam lingkungan dengan baik dan benar. Serta
memberikan pengertian tentang bersosialisasi agar remaja-remaja serta kalangan
umur menengah ke atas maupun umur menengah ke bawah dapat menghadapi pergaulan
dengan cara bersosialisasi dan bergaul dengan metode atau tata cara yang tepat
dan benar.
C. LANDASAN TEORI
1. Peter L.
Berger, sosialisasi adalah proses belajar seorang anak untuk menjadi anggota
yang dapat berpartisipasi di dalam masyarakat.
2. David
gaslin, sosialisasi adalah proses belajar yang dialami seseorang untuk
memperoleh pengetahuan tentang nilai dan norma-norma agar ia dapat
berpartisipasi sebagai anggota kelompok masyarakat.
3. Menurut
soejono dirjosisworo, sisialisasi mengandung tiga pengertian seperti berikut:
- Proses sosialisasi adalah
proses belajar, yaitu proses akomodasi tempat individu menahan,mengubah
implus-implus dalam dirinya, dan mengambil alih cara hidup masyarakatnya
- Dalam proses sosialisasi itu,
individu mempelajari kebiasaan, sikap, ide, pola nilai dan tingkah laku
serta ukuran kepatuhan tingkah laku di dalam masyarakat tempat ia hidup.
- Semua sifat dan kecakapan yang
dipelajari dalam proses sosialisasi itu disusun dan dikembangkan sebagai
kesatuan sistem dalam diri pribadinya.
Dari
pendapat para ahli itu, dapat kita katakan bahwa yang dipelajari dalam proses
sosialisasi adalah peran, nilai, dan norma sosial. Bagaimana seseorang berperan
sesuai dengan nilai, kebiasaan, dan norma yang berlaku dan diwarisi dari
masyarakatnya. Oleh karena itu, teori sosialiasi sering juga disebut sebagai
teori tentang peran( role theory).
- Soerjono soekanto mengatakan
sosialisasi adalah suatu proses yang menempatkan anggota masyarakat yang
baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di tempat dia
menjadi anggota.
- M.J herskovits,
sosialisasi merupakan suatu proses di mana seorang anak menyesuaikan diri
dengan norma-norma keluarga dan masyarakat.
- Lawang Robert M.Z, sosialisasi
merupakan suatu proses mempelajari norma, nilai,peran dan semua
persyaratan lain yang diperlukan sehingga memungkinkan unutk
berpartisipasi secara efektif dalam kehidupan sosial.
3. Laurence,
sosialisasi merupakan suatu proses pendidikan atau latihan seseorang untuk
belajar memahami dan menguasai suatu kebudayaan sebagai pelakunya.
Menurut Berger dan sejumlah tokoh sosiologi, yang dipelajari dalam proses sosialisasi
adalah peran-peran, bagaimana seseorang berperam sesuai dengan nilai, kebiasaan
dan norma yang berlaku dan ditransfer dari masyarakat atau kelompoknya.
Sementara beberapa tokoh lain seperti Gaslin mengemukakan bahwa yang dipelajari
dalam proses sosialisasi adalah sejumlah nilai dan norma sosial.
D. ANALISIS
A. Pengertian sosialisasi
Sosialisasi
adalah sebuah proses penanaman suatu kebiasaan tentang nilai dan aturan dari
suatu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Dalam
suatu proses bersosialisasi diperlukan pula sikap yang baik agar dapat tertanam
suatu nilai yang baik untuk anggota masyarakat tersebut.
Bersosialisasi/bergaul
dan bersikap juga harus memperhatikan aspek-aspek agar dapat seseorang dapat
berinteraksi dengan baik. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam bersosialisasi
atau bergaul adalah
· Bagaimana kita dimata orang lain
· Bagaimana orang lain menilai kita
· Apa akibat yang ditimbulkan dari penilaian orang
lain tersebut
· Bersikap dan Bergaul
Dalam suatu
pergaulan kita dituntut untuk saling memahami antara apa yang kita sukai dan
orang lain sukai
B. Hal yang harus diperhatikan dalam pergaulan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
pergaulan sehari-hari terutama dalam lingkungan kita
1. Berbicara dan bersikap sopan saat
menyapa orang lain. Termasuk guru, sahabat atau teman. Kesopanan bisa
menimbulkan kesan pertama yang baik. Demikian juga dalam pergaulan sehari-hari,
bersikap sopan berkaitan erat hubungannyadengan sensitivitas, emosi dan mood seseorang.
2. Menunjukkan sikap ramah dan
pribadi yang displin. Senyuman yang tulus merupakan symbol keramahan hati
seseorang. Jangan lupakan juga tentang disiplin. Disiplin tidak selalu identik
dengan keras dan kekerasan melainkan biasakan kita menjaga kepercayaan orang
lain terhadap kita.
3. Biasakan untuk memberi dan
berbagi, contohnya mulai dari hal yang sepele seperti berbagi makanan. Sikap
seperti ini menunjukkan bahwa kita pedulidengan sekeliling kita dan menjaga
perasaan orang lain.
4. Jangan mengganggu orang lain saat
ia sedang belajar serius, bekerja atau menyimak sesuatu, biarkan mereka nyaman
dengan kegiatan mereka. Dengan sikap seperti, orang lain akan merasa dihargai.
5. Bersikap peduli saat teman sedang
curhat. Simak ceritanya baik-baik dan pahami permasalahannya. Meskipun kita
tidak bisa memberikan solusi yang tepat. Setidaknya kita bisa menjadi pendengar
yang baik.
6. Jadilah diri dan tidak
berpura-pura. Artinya kita perlu menunjukkan siapa diri kita sebenarnya.
Bersikap tegas dan tidak mengorbankan diri untuk sekedar diakui oleh lingkungan
pergaulan kita.
7. Hindari pembicaraan yang kurang
bermanfaat seperti bergosip atau menyerbarkan desas-desus. Meskipun
kelihatannya asyik tetapi sikap ini mencerminkan bahwa kita menyebarkan aib
orang lain dan menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya. Agama juga
melarang bergunjing karena bisa menimbulkan fitnah dan menyakiti orang lain.
8. Jangan menampakkan ekspresi
membosankan, suntuk dan tidak bersemangat dihadapan teman. Hiasi wajahmu dengan
senyuman dan semangat, jangan sampai uring-uringan kesemua orang untuk
melampiaskan kekesalan kita.
9. Tidak bersikap berlebihan dalam
menanggapi suatu kejadian atau omongan orang lain,yang biasa disebut lebay.
Karena sikap yang berlebihan ini dapat membuat kita di benci atau di kucilkan
oleh lingkungan sekitar karena mereka merasa terganggu dengan sikap berlebihan
itu.
C. Cara bersikap dan bergaul yang baik dalam
masyarakat
Dalam
bersikap dan bergaul yang baik diperlukan faktor-faktor yang dapat menyelasraskan
suatu proses bersosialisasi
· Faktor-faktor yang diperlukan yaitu :
1. Adanya toleransi terhadap
orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda dari kebudayaan sendiri yang
memungkinkan terjadinya komunikasi.
2. Adanya kesempatan yang seimbang
dalam ekonomi bagi berbagai golongan masyarakat dengan latar belakang
kebudayaan yang berbeda.
3. Sikap terbuka dari golongan yang
berkuasa dalam masyarakat juga dapat mempercepat suatu hubungan toleransi
antara satu sama lain.
4. Adanya sikap saling menghargai kebudayaan
yang didukung masyarakat lain yaitu dengan mengakui kelemahan dan kelebihannya.
5. Menghilangkan prasangka-prasangka
buruk yang dapat menyebabkan kehancuran ataupun kesenggangan hubungan antara
satu sama lain.
D.
Akibat-akibat dari sosialisasi dan bergaul dengan cara yang salah atau tidak
benar
· Pertentangan
1. Pertentangan pribadi
Pententangan yang terjadi antara satu individu dengan
individu lain dan dapat menimbulkan kebencian.
2. Pertentangan rasial
Pertentangan yang terjadi karena adanya sikap saling
membedakan ras ataupun bentuk fisik satu sama lain.
3. Pertentangan antara kelas-kelas
sosial
Pertentangan yang terjadi atau ditimbulkan karena
perbedaan kepentingan antara satu individu dan individu lain.
E. KESIMPULAN
Jadi
bersikap dan bergaul serta bersosialisasi dalam lingkungan tidak boleh
sembarangan melainkan harus memperhatikan berbagai aspek seperti cara
berbicara, tutur kata, jadilah diri sendiri dll agar dapat terjadi interaksi
sosialisasi yang baik serta berkesinambungan,faktor-faktor pendukungnya pun
tidak boleh di lupakan ataupun ditinggalkankarena apabila tidak diperhatikan,
suatu akibat negative akan timbul seperti pertentangan dll.
F. REFERENSI
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23719/2/Chapter%20II.pdf
Umasih, dan
Dwi Sukanti. 2004. Sosiologi dan Geografi untuk SMP. Jakarta : ganeca
exact
0 comments:
Post a Comment