Sunday, October 30, 2016

BIOGRAFI SINGKAT KOTA JAKARTA


1.  Sejarah Kota Jakarta – Kota pelabuhan yang terletak di Teluk Jakarta di kawasan Sungai Ciliwung, dengan pelabuhan Sunda Kelapa erat hubungannya sebagai sejarah asal usul Kota Jakarta, yang merupakan pusat perdagangan sangat penting sejak abad ke 12 hingga abad ke 16.
Sejak tahun 1511 orang-orang Portugis sudah bercokol didaratan Malaka. Perhatian orang-orang Portugis untuk berdagangan, mendapat sambutan baik Raja Penjajaran yang menguasai Sunda Kelapa kala itu. Untuk mendapat bantuan dalam menghadapi orang-orang islam yang pada waktu itu pengikutnya sudah banyak di Banten dan di Cirebon. Pada waktu itu secara bersamaan Demak sudah menjadi Pusat kekuasaan islam.
Kemudian di adakan perjanjian kerja sama antara raja penjajaran dengan orang Portugis tahun 1522. Dalam perjanjian itu dinyatakan bahwa orang-orang Portugis di bolehkan mendirikan benteng di Sunda Kelapa. Sebuah tugu di bangun di tepi sungai Ciliwung, menandai perjanjian itu.
Tetapi perjanjian itu tidak dapat diterima oleh kerajaan islam di Demak. Yang saat itu berada di puncak kejayaannya. Kemudian Sultan Demak mengirimkan bala tentaranya di bawah pimpinan menantunya yang bernama Fatahillah.
Pasukan Fatahillah berhasil menduduki Kota Pelabuhan Sunda Kelapa pada tahun 1527. Ketika armada Portugis datang, pasukan Fatahillah menghancurkannya, sisa-sisa armada Portugis itu melarikan diri ke Malaka. Kemudian kemenangan itu, Fatahillah mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta, yang artinya “Kemanangan Yang Berjaya”, menurut perhitungan, hal itu terjadi pada tanggal 22 Juni 1527. Itulah sebabnya hari tersebut ditetapkan sebagai hari jadi Kota Jakarta.
Keragaman Penduduk
Terusan Suez di buka tahun 1870 untuk mempersingkat pelajaran dari Eropa ke Asia. Sejak saat itu banyak orang-orang Belanda datang ke Indonesia. Mereka datang dengan membawa keluarganya dan membawa hasil-hasil teknologi waktu itu antara lain mobil, sepeda motor dan kereta api, tren kuda, angkutan umum yang sudah ada sejak tahun 1869.
Indonesia pada waktu itu menjadi tujuan dari impian orang Belanda. Karena beranggapan disinilah mereka bisa menjadi kaya, karena tanahnya yang subur menghasilkan daun tembakau, teh, kopi, kelapa sawit, karet dan bahan tambang untuk diangkut ke Eropa.
Para tenaga kerja yang bisa dikerjakan mengolah kekayaan alam, pihak Belanda mengambil orang pribumi yang semakin hari semakin miskin. Orang pribumi masih kurang memadai oleh orang Belanda, sehingga di import orang-orang keeling (India) di samping orang-orang cina, orang-orang keeling yang diimport ini sama nasib dan deritanya orang-orang kuli kontrak. Untuk orang keeling sejarah menampakkan semakin menyusut di tahun sejarah hingga sekarang ini keturunannya hanya tinggal sedikit di Sumatera Timur. Mereka tidak semantap orang cina yang bekerja di perkebunan.
Disamping itu orang-orang Arab Saudi menjajahkan kakinya sejak abad ke 15. Umumnya datang untuk berdagang. Keahlian orang Arab ini dimanfaatkan oleh Kolonial Belanda. Orang-orang Arab sama kedudukannya dengan orang-orang cina.

2.  LETAK GEOGRAFIS KOTA JAKARTA
Daerah Khusus Ibukota Jakarta ini mempunyai luas wilayah ± 650 km2 atau ± 65.000 termasuk wilayah daratan Kepulauan Seribu yang tersebar di teluk Jakarta. Secara geografis wilayah DKI Jakarta terletak antara 106 22’ 42" BT sampai 106 58’ 18" BT dan -5 19’ 12" LS sampai -6 23’ 54" LS.
Batas-batas wilayah DKI Jakarta adalah :
·                     Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa
·                     Sebelah timur berbatasan dengan KabupatenBekasi
·                     Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor
·                     Sebelah Barat berbatasan dengan KabupatenTangerang
Dilihat keadaan topografinya wilayah DKI Jakarta dikatagorikansebagai daerah datar dan landai. Ketinggian tanah dari pantai sampai kebanjir kanal berkisar antara 0 m sampai 10 m di atas permukaan laut diukurdari titik nol Tanjung Priok. Sedangkan dari banjir kanal sampai batas paling Selatan dari wilayah DKI antara 5 m samapi 50 m di ataspermukaanlaut.
·         Daerah pantai merupakan daerah rawa atau daerah yang selalu tergenang air pada musim hujan. Di daerah bagian Selatan banjir kanal terdapat perbukitanrendah dengan ketinggian antara 50 m sampai 75 m.
·         Sungai-sungai yang ada di wilayah DKI Jakarta antara lain :
S. Grogol, S. Krukut, S. Angke, S Pesanggrahandan S. Sunter.
·         Formasi Geologis dan Tanah
Seluruh dataran wilayah DKI Jakarta terdiri dari endapan alluvial pada jamanPleistocentsetebal 50 m.

            Bagian Selatan terdiri dari lapisan aluvial yang memanjang dari Timur ke Barat pada Jarak 10 km sebelah Selatan pantai. Dibawahnya terdapat lapisanendapan yang lebih tua.

             Kekuatan tanah di wilayah DKI Jakarta mengikuti pola yang sama denganpencapaian lapiasan keras di wilayah bagian utara pada kedalaman 10 m - 25 m. Makin ke Selatan permukaan keras semakin dangkal yaitu antara 8 m - 15 m.
Kondisi Jakarta pada saat dahulu masih sangat bersih dan terawat, maka dari itu orang orang dulu banyak yang menggunakan mata pencahariaannya seperti bertani dan berkebun. Karena kondisi jakarta pada saat itu jakarta dipenuhi dengan rawa-rawa.
 Wilayah DKI Jakarta termasuk tipe iklim c dan D menurut klasifikasi iklim Schmit Ferguson dengan curah hujan rata-rata sepanjang tahun 2000 mm. Wilayah Dki Jakarta termasuk daerah tropis beriklim panas dengan suhu rata-rata per tahun 27 C dengan kelembaban antara 80 sampai 90 . Temperatur tahunan maksimum 32 C dan minimum 22 C. Kecepatan angin rata-rata 11,2 km/jam.

3.KEBUDAYAAN
               1. Rumah Adat

Rumah tradisional khas Jakarta dinamakan Rumah Kebaya. Atapnya berbentuk joglo suatu pertanda ada pengaruh bentuk rumah tradisonal Jawa. Begitu pula pembagian ruangannya. Ada serambi depan yang disebut paseban. Tepi paseban dipagari dengan pintu masuk di tengahnya. Pintu itu diberi ukiran dan tingginya sekitar 80 cm. Sedangkan tepi atapnya diberi renda seperti kebaya. Paseban berfungsi pula sebagai tempat ibadah.

Rumah Kebaya
Dinding-dinding rumah tradisional Jakarta (Betawi), terbuat dari panil-panil yang dapat dibuka-buka dan digeser-geser ke tepi.

Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan ruangan yang lebih luas, bila suatu waktu diadakan acara selamatan atau hajatan. Serambi depan dan serambi belakang yang lepas terbuka, merupakan ciri khas pula dari rumah tradisional Jakarta (Betawi).
2. Pakaian Adat

Pakaian adat pria Betawi (Jakarta) berupa tutup kepala (destar) dengan baju jas yang menutup leher (jas tutup). Ia juga memakai celana panjang, kain batik yang melingkar pada pinggang dan sebilah belati terselip di depan perut.

Sedangkan wanitanya memakai baju kebaya, selendang panjang serta kain yang dibatik.

3. Tari-tarian Daerah DKI Jakarta

a. Tari Topeng, merupakan sebuah tari tradisoanl
b. Tari Yapong, adalah tari persembahan untuk menghormati tamu-tamu negara.
c. Tari Serondeng, merupakan tari garapan yang mengambil unsur-unsur gerak tari Wayang Betawi. Nama serondeng digunakan sesuai dengan nama lagu yang dimainkan oleh Musik Ajeng Betawi yang mengiri tarian ini.
d. Tari Sembah adalah suatu tarian untuk menyambut tamu dengan adat Betawi.
Tari Yapong
4. Senjata Tradisional 

Badik Merupakan salah satu senjata tradisional yang dikenal penduduk Jakarta. Parang atau golok banyak digunakan oleh para pendekar. Sedangkan senjata terkenal lainnya adalah keris, tombak, toya, cabang dan parang.

Jalannya sejarah sangat berpengaruh pula kepada keanekaragaman bentuk senjata tradisional daerah Jakarta (Betawi). Senjata badik merupakan salah satu senjata tradisioal penduduk Jakarta yang mendapat pengaruh dari Bugis. Toya dan trisula (senjata tombak yang berujung tiga), merupakan pengaruh dari Cina, sedangkan keris merupakan pengaruh dari Jawa.

Senjata tradisional lainnya adalah parang atau yang lebih dikenal dengan golok. Golok mempunyai ukuran dan wilahan yang beragam pula. Ada yang bentuknya pendek atau panjang dan ada pula yang tipis disamping yang tebal. Mata golok tajam sebelah. Golok diselipkan di depan perut dan umumnya banyak dipakai oleh para pendekar.
Golok
5. Suku : Suku dan marga yang terdapat di daerah Jakarta Raya adalah : Betawi, Orang Depok, Orang Tugu, Cina, Arab, dan lain-lain.

6. Bahasa Daerah : Betawi

7. Lagu Daerah : Kicir-kicir, Jali-jali, Surilang.

Baca Juga:

4.    Kependudukan

            Suku atau orang betawi adalah hasil dari pembauran dari berbagai etnik yang datang dari seluruh pelosok Indonesia dan bahkan antar bangsa yagprosesnya berbilang ratusan tahun. Dari proses itulah lahirnya berbagai unsur budaya betawi. Contohnya bahasa betawi, keseniannya, masakannya dan lain-lain.
            Data kependudukan dari hasil pembaruan berbagai etnik bisa dilihat dengan adanya penamaan kampung-kampung di jakarta, seperti kampung melayu, kampung cina, kampung ambon, kampung arab, kampung tugu.

5.  Sistem Ekonomi Dki Jakarta 

            Sebagai sentra ekonomi, Jakarta merupakan ibu kota di negara Republik Indonesia ini. Di kota inilah sesuatu yang menyangkut perekonomian nasional dan
dunia tercipta.

Terdapat berbagai macam profesi yang beraneka ragam yang dapat kita jumpai di Jakarta, antara lain :
1.      Pedagang
2.      Pengemudi
3.      Buruh
4.      Pegawai kantoran
5.      Pengusaha
6.      Wiraswata
7.      dan lain-lain




Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Provinsi DKI Jakarta) sebagai satuan pemerintahan yang bersifat khusus dalam kedudukannya sebagai Ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia dan sebagai daerah otonom memiliki fungsi dan peran yang penting dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Oleh karena itu, perlu diberikan kekhususan tugas, hak, kewajiban, dan tanggung jawab dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Untuk itulah Pemerintah Pusat mengeluarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Jakarta sebagai Ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia (LN 2007 No. 93; TLN 4744). UU ini mengatur kekhususan Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibu kota Negara. Aturan sebagai daerah otonom tingkat provinsi dan lain sebagainya tetap terikat pada peraturan perundang-undangan tentang pemerintahan daerah.

Beberapa hal yang menjadi pengkhususan bagi Provinsi DKI Jakarta antara lain:
1.     Provinsi DKI Jakarta berkedudukan sebagai Ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.     Provinsi DKI Jakarta adalah daerah khusus yang berfungsi sebagai Ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat provinsi.
3.     Provinsi DKI Jakarta berperan sebagai Ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia yang memiliki kekhususan tugas, hak, kewajiban, dan tanggung jawab tertentu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan sebagai tempat kedudukan perwakilan negara asing, serta pusat/perwakilan lembaga internasional.
4.     Wilayah Provinsi DKI Jakarta dibagi dalam kota administrasi dan kabupaten administrasi.
5.     Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta berjumlah paling banyak 125% (seratus dua puluh lima persen) dari jumlah maksimal untuk kategori jumlah penduduk DKI Jakarta sebagaimana ditentukan dalam undang-undang.
6.     Gubernur dapat menghadiri sidang kabinet yang menyangkut kepentingan Ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia. Gubernur mempunyai hak protokoler, termasuk mendampingi Presiden dalam acara kenegaraan.
7.     Dana dalam rangka pelaksanaan kekhususan Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibu kota Negara ditetapkan bersama antara Pemerintah dan DPR dalam APBN berdasarkan usulan Pemprov DKI Jakarta.


Thursday, October 27, 2016

tokoh sosiolog dunia


Tokoh – Tokoh Sosiolog Dunia

Auguste Comte : Sosiologi Positivis
(1798-1857)

Dia mempunyai anggapan bahwa sosiologi terdiri dari dua bagian pokok, yaitu social statisticdan social dynamic. Sebagai social statistic, sosiologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari hubungan timbale balik antara lembaga-lembaga kemasyarakatan. Sebagai social dynamic, meneropong bagaimana lembaga-lembaga itu berkembang dan mengalami perkembangan sepanjang masa. Menurut Comte, masyarakat harus diteliti atas dasar fakta-fakta objektif dan dia juga menekankan pentingnya penelitian-penelitian perbandingan antara pelbagai masyarakat yang berlainan. Hasil karya Comte yang terutama adalah :1.     The Scientific Labors Necerssary for Reorganization of Society (1822);2.     The Positive Philosophy (6 jilid 1830-1840);3.     Subjective Synthesis (1820-1903).



Herbert Spencer : Sosiologi Evolusioner

(1820-1903)



Herbert Spencer (1820-1903) menganjurkan Teori Evolusi untuk menjelaskan perkembangan sosial. Logika argumen ini adalah bahwa masyarakat berevolusi dari bentuk yang lebih rendah (barbar) ke bentuk yang lebih tinggi (beradab). Ia berpendapat bahwa institusi sosial sebagaimana tumbuhan dan binatang, mampu beradaptasi terhadap lingkungan sosialnya. Dengan berlalunya generasi, anggota masyarakat yang mampu dan cerdas dapat bertahan. Dengan kata lain “Yang layak akan bertahan hidup, sedangkan yang tak layak akhirnya punah”. Konsep ini diistilahkan survival of the fittest. Ungkapan ini sering dikaitkan dengan model evolusi dari rekan sejamannya yaitu Charles Darwin. Oleh karena itu teori tentang evolusi masyarakat ini juga sering dikenal dengan nama Darwinisme Sosial.

Max Weber : Sosiologi Weber
Jerman (1864-1920)

Max Weber (1864-1920) tidak sependapat dengan Marx yang menyatakan bahwa ekonomi merupakan kekuatan pokok perubahan sosial. Melalui karyanya, Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme, Weber menyatakan bahwa kebangkitan pandangan religius tertentu– dalam hal ini Protestanisme– yang membawa masyarakat pada perkembangan kapitalisme. Kaum Protestan dengan tradisi Kalvinis menyimpulkan bahwa kesuksesan finansial merupakan tanda utama bahwa Tuhan berada di pihak mereka. Untuk mendapatkan tanda ini, mereka menjalani kehidupan yang hemat, menabung, dan menginvestasikan surplusnya agar mendapat modal lebih banyak lagi.

Alfred Vierkandt (1867-1953)


Pada permulaannya Alfred menganggap sosiologi harus mempelajari sejarah kebudayaan. Kemudian, ia menyatakan bahwa sosiologi terutama mempelajari interaksi dan hasi interaksi tersebut. Masyarakat merupakan himpunan interaksi-interaksi social, sehingga sosiologi bertugas untuk mengkontruksikan teori-teori tentang masyarakat dan kebudayaan. Hasil-hasil karyanya adalah :1.     Primitive and Civilized (1896)2.     Inertia in Culture Change (1908)3.     Theory of Society; Main Problems of Philosophical Sociology (1922)4.     Dictionary of Sociology (1931)5.     Family, People and State in their Social Life (1936)




William Graham Summer (1840-1910)

Sistem sosiologi Summer didasarkan pada konsep in-group dan out-group. Masyarakat merupakan peleburan dari kelompok-kelompok social. Kebiasaan dan tata kelakuan merupakan petunjuk-petunjuk bagaimana harus memperlakukan warga-warga sekelompok, maupun warga-warga dari kelompok lainnya. hasil karyanya misalnya :1.     Collected Essays on Political and Science (1885)2.     What Social Classes Owe to Folksway (1907)3.     Selected Essays of WilliamGraham Summer (1924)4.     The Science of Sociology (dengan A.C Keller, 1927)5.     Essays of William Graham Summer (2 jilid, 1934) 14. Robert Ezra Park (1864-1944)Pokok ajaran Robert Ezra Park adalah suatu pendapat yang menyatakan bahwa sosiologi meneliti masyarakat setempat dari sudut hubungan antarmanusia. Namanya terkenal karena telah mengarang sebuah buku (bersama Burgess) yang berjudul : Introduction to The Science of Sociologytahun 1921. Hasil karya lainnya :1.     Race and Culture (1950)2.     Old World Traits Transplanted (bersama H.A Miller, 1921)


Karl Mannheim

(1893-1947)

Mannheim telah banyak menyumbangkan pikirannya bagi perkembangan sosiologi. Antara lain di peloporinya satu cabang sosiologi, yang dinamakan sosiologi pengetahuan, yang khusus menelaah hubungan antara masyarakat dengan pengetahuan. Kemudian teorinya yang sangat terkenal adalah mengenai krisis. Hasil-hasil karya dari Karl Mannheim yang terkenal antaralain :1.     Ideology and Utopia (1929)2.     Man and Society in an Age of Reconstruction (1940)3.       Diagnosis of our Time (1943). 





Ferdinand Tonnies : Klasifikasi Sosial
 (1855-1936)

Ferdinand Tonnies (1855-1936) mengkaji bentuk-bentuk dan pola-pola ikatan sosial dan organisasi sehingga menghasilkan klasifikasi sosial. Menurut Tonnies, masyarakat itu bersifat gemeinschaft (komunitas/paguyuban) atau gesselschaft (asosiasi/ patembayan).
Masyarakat gemeinschaft adalah masyarakat yang mempunyai hubungan sosial tertutup, pribadi, dan dihargai oleh para anggotanya, yang didasari atas hubungan kekeluargaan dan kepatuhan sosial. Komunitas seperti ini merupakan tipikal masyarakat pra-industri atau masyarakat pedesaan. Sedangkan pada masyarakat gesselschaft, hubungan kekeluargaan telah memudar, hubungan sosial cenderung impersonal dengan pembagian kerja yang rumit. Bentuk seperti ini terdapat pada masyarakat industri atau masyarakat perkotaan. Tema dasar Tonnies adalah hilangnya komunitas dan bangkitnya impersonalitas. Ini menjadi penting dalam kajian tentang masyarakat perkotaan.



REFERENSI: